Aku sama teman Sekolah My best Friend Aku dan dia Itu aku apa setan ya? Aku Dan Kamu

Senin, 03 Juni 2013

Band Favorit Indonesia

Metro TV lewat acaranya Metro 10 bersama lembaga Frointer menyelenggarakan survei untuk mengurutkan sepuluh band favorit di Indonesia.
Untuk urutan yang terakhir, bersanding band yang digawangi Ian Kasela, Moldy dan kawan-kawan, Radja. Band yang berdiri Maret sembilan tahun lalu memakai nama Radja karena bermimpi menjadi raja di industri musik Indonesia. Adib Hidayat, managing director majalah Rolling Stone Indonesia, dijadikan narasumber oleh Metro TV. Ia menyebut Radja adalah salah satu band yang memulai trend musik saat ini. Orang bilang metal, “melayu total.” Selain Adib, ada Bita Harwantri, music director I-Radio. Di radio tempat Bita bekerja, lagu-lagu Radja termasuk yang digemari. Apalagi untuk lagu hits-hits mereka.

Selanjutnya, The Changcuters. Berdiri tahun 2005, dari pertemanan personelnya di kampus. Jan Djuhana, dari perusahaan Sony Music, menilai band ini memiliki colour yang berbeda. Untuk musik sangat easy listening. Beda dengan Jan, Adib mengungkapkan, di musik Changcuters terdapat banyak unsur The Beatles, Rolling Stone, bahkan ada kesan The Doors di dalamnya. Sebagai vokalis, Tria gesturenya mirip Mick Jagger.
ST 12 di peringkat ke delapan. ST 12 merupakan akronim dari stasiun timur nomor 12. Lagu-lagu band dari kota Bandung ini hampir merajai setiap tangga lagu di I-Radio, ungkap Bita. Menyusul D’Massiv di posisi berikutnya. Band ini sebenarnya cukup kuat karena pernah memenangi sebuah festival musik yang disponsori peusahaan rokok besar. Lagu-lagunya sempat menguasai tangga lagu dalam waktu yang lama.
“Secara materi telah siap di atas panggung, tapi banyak yang menyayangkan dia plagiat beberapa unsur lagu dari musisi luar negeri. Bahkan covernya juga dituduh memplagiasi.”
“Ini band baru yang berbunyi,” kata Adib Hidayat.
Menurut Bita, lagu D’Massiv sangat gampang, karena reff yang mudah diingat dan musik yang catchy dan easy listening.
Padi di ranking enam. Piyu, Fadli, Ari, Yoyo dan Rindra, memakai nama Padi karena berharap musiknya dapat membumi. Lagu dari setiap albumnya selalu masuk chat radio. Banyak yang berpendapat bahwa band ini mengalami penurunan kualitas belakangan, tapi pendapat sebaliknya mengatakan, semakin ke sini lagu dan musiknya makin menunjukkan kedewasaan. Seperti kata Adib, modal Padi hanya lagu dan musik yang bagus. Secara packaging dalam artian penampilan mungkin tidak bagus.
“Vokalis tidak fashionable, jadi tidak enak dilihat.”
Armand Maulana, mungkin sedikit dari banyak vokalis di Indonesia yang berpenampilan aktraktif. Mengambil salah satu judul foto di majalah Rolling Stone Indonesia edisi Desember 2009, “Armand Maulana bertelanjang dada, satu dari musisi yang rajin fitnes”. Selain Armand, personel Gigi diisi Dewa Budjana, Thomas, dan Hendy. Meski seringkali terguncang dan ditinggalkan personelnya, Gigi masih mampu bertahan belasan tahun. Salah satu kunci Gigi masih bertahan diungkapkan oleh Adib Hidayat.
“Produknya tidak selalu full album, tapi tematik, makanya umurnya panjang. Album soundtrack dan religi misalnya.”
Di album terbaru ini, secara pasar lebih bagus dan diterima baik. Ini tidak terlalu istimewa jika ukurannya Gigikita, sebutan untuk penggemar Gigi. Tapi jika banyak anak muda, dan penggemar baru Gigi yang menerima album ini, itu perkembangan yang baik. Di I-Radio, saat single My Facebook diputar banyak listiner (sebutan untuk pendengar I-Radio) yang merequest lagu ini. Karena, setahun terakhir jejaring sosial ini sedang trend di Indonesia.
“Peter Pan langsung jadi idola baru saat awal kemunculannya. Pemilihan lirik yang bagus, hingga lagunya sangat mengena,” ungkap Adib Hidayat. Ia menambahkan, Peter Pan merupakan salah satu band yang sangat memperhatikan lirik. Ini ditunjang dengan kehadiran Ariel sebagai penulis lagu yang bagus.
Di tempat keempat ada Peter Pan, posisi selanjutnya?
Slank! Ya, band yang mempunyai penggemar setia yang sangat fanatik. Slankers dan OI (Orang Indonesia), organisasi pemuja Iwan Fals, merupakan kumpulan massa paling besar di Indonesia. Bahkan tak jarang seorang slankers juga seorang OI, begitu sebaliknya. Tetapi di kalangan slankers sendiri secara eksplisit tampak pemisahan antara slankers dulu dan slankers kini. Maksudnya, slankers dulu, adalah mereka yang mengidolakan Slank ketika masih diperkuat oleh Bongki Ismael Marcel, Indra Qadarsih dan Pay Burman. Setelah mereka keluar, yang kemudian membentuk band baru bernama BIP, masuklah pengganti-penggantinya. Ada Abdee Negara, Ridho Hafiedz, dan Ivanka. Bersama Bim-bim dan Kaka, inilah Slank sekarang.
Tapi untuk seorang slankers, tidak ada slankers dulu atau kini. Semua satu. Slank adalah slankers, slankers adalah Slank. Jiwa, lagu, musik dan rock n roll!
“Slank, bukan hanya rocker dengan rambut gondrong dan penampilan. Mereka benar-benar sosok rockstrar,” Adib memberikan komentar.
“Kuat dalam hal pendekatan ke grassroot. Tema-tema lirik yang dekat dengan kehidupan nyata,” sambungnya.
Bita Harwantri mengatakan lagu Slank dari dulu hingga yang sekarang banyak di request. “Tetapi lebih banyak lagu zaman dulu sih,” lanjutnya. Jadi apa? Opini saya, secara musikalitas lirik dan lagu, Slank dulu mungkin lebih kuat. Tapi untuk attitude, Slank sekarang mampu memberikan yang terbaik untuk penggemarnya.
Posisi kedua dan jawara, ada Dewa19 dan Ungu. Untuk Dewa19, Adib berpendapat band ini punya potensi yang luar biasa. Dimotori Ahmad Dhani, Dewa19 mampu menempatkan dirinya di tempat tertinggi musik Indonesia. Industri melihat, banyak lagu aneh dari mereka. Industri menganggap sebuah blunder. Tapi menurut mereka apalagi untuk kapasitas seorang Dhani atau Andra mungkin ini bukan blunder. “Ungu menjadi favorit band Indonesia, wajar sekali. Karena selama dua-tiga tahun ini banyak mengepung dimana-mana. Albumnya kuat dan diterima di pasar,” Adib Hidayat memberi komentar untuk Ungu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar